Keunikan Kondisi Geografis Benua Afrika - Afrika merupakan benua terbesar ke-2 di dunia. Benua ini terbagi oleh garis khatulistiwa menjadi dua bagian yang hampir sama. Benua Afrika dibatasi oleh Laut Merah, Laut Mediterania, Samudera Atlantik dan Samudera Hindia. Yuk, mengenal uniknya kondisi geografis Benua Afrika ini.
Relief fisik Benua Afrika terbagi menjadi 8 wilayah utama, yaitu: Sahara, Sahel, Sabana, Dataran Tinggi Ethiopia, Pantai Swahili, Danau Besar Afrika, hutan hujan, dan Afrika Selatan. Beberapa relief ini bahkan mencakup wilayah yang cukup besar dari benua tersebut. Seperti Sahel dan Sahara misalnya. Sisanya, yaitu Danau Besar dan Dataran Tinggi Ethiopia merupakan daerah yang cukup terpencil. Setiap daerah ini terdapat komunitas tumbuhan dan hewan yang beragam dan unik.
Gurun Sahara
Sahara, gurun dengan luas 8,5 juta km² ini merupakan gurun terbesar di dunia. Gurun ini merupakan gambaran ciri khas kondisi geografis Benua Afrika. Luasnya menempati 25% dari luas benua dan mendefinisikan tonjolan bagian utara Afrika. Di dalam wilayah Sahara ini juga terdapat sejumlah fitur fisik yang bervariasi, termasuk di dalamnya adalah regs, erg, oasis dan hamadas.
Ergs meliputi 20% wilayah Sahara, merupakan bukit pasir yang membentang sejauh ratusan kilometer di ataa ketinggian 300m lebih. Wilayah Ergs ini mencapai sebagian Libya, Lajazair serta Nigeria dan Mali. Ergs memiliki banyak garam yang dimanfaatkan untuk kebutuhan makanan dan industri.
Reg merupakan dataran kerikil dan pasir yang mendominasi Sahara, yaitu sekitar 70%. Reg sendiri merupakan sisa dasar sungai dan laut dari jaman prasejarah. Namun, sekarang kering hampir tanpa air. Wilayah ini tersusun atas kerikil, bisa berwarna merah, putih atau hitam.
Hamadas merupakan dataran tinggi dengan ketinggian mencapai 3.353m. Termasuk di dalamnya adalah Pegunungan Atlas, yang membentang dari Maroko ke Tunisia, Pegunungan Tibesti di Chad utara dan Libya serta Pegunungan Ahaggar di Aljazair.
Oasis merupakan pusat air di padang pasir yang umumnya berbentuk mata air. 75% populasinya tinggal di kawasan oasis ini yang terbilang relatif kecil. Komunitas flora dan fauna di Sahara sudah beradaptasi dengan lingkungan kering. Hewan-hewan seperti unta, kalajengking merupakan fauna yang memiliki kemampuan khusus untuk bertahan hidup di daerah gurun yang kering ini.
Hal serupa juga berlaku pada flora yang bertahan hidup dengan memanfaatkan sistem akar yang menembus jauh ke dalam tanah. Flora di wilayah ini umumnya tidak berakar sama sekali. Bahkan di gurun sebelah selatan Libya hampir tidak ada tanaman hijau.
Sahel
Wilayah ini merupakan zona dengan tanah semi-kering, transisi antara Sahara dan sabana. Zona ini berbentuk dataran yang datar dan tandus membentang sejauh 5.400km du seluruh bagian Afrika.
Sebenarnya, Sahel terdapat delta subur Niger yang merupakan satu diantara sungai terpanjang di Afrika. Namun, tanahnya bisa berubah menjadi gurun dengan cepat akibat kekeringan, pertanian yang intensif, serta penggundulan hutan yang dikenal dengan penggurunan.
Populasi fauna Sahel bertahan hidup dengan mencari air dan tumbuh-tumbuhan yang cukup langka di wilayah ini. Gerbil Senegal merupakan jenis mamalia yang paling umum ditemukan disini. Ukurannya kecil dan hanya mengkonsumsi 10% dari tanaman di Sahel.
Sementara itu, vegetasi hijau di Sahel hanya terlihat saat musim hujan. Salah satu pohon yang khas daerah ini adalah baobab yang tahan kekeringan dan tahan api. Pohonnya cukup besar dengan tinggi 26m serta lebar batangnya bisa mencapai 15m. Ada pula Akasia yang menjadi salah satu pohon yang umum ditemukan, memiliki sistem akar paling cocok untuk daerah beriklim semi-kering.
Dataran Tinggi Ethiopia
Dataran tinggi ini menjadi tempat bagi sebagian besar gunung di Afrika. Lanskapnya berbatu sangat sesuai untuk jenis hewan dengan gerak yang gesit. Spesies fauna aslinya seperti Walia ibex terancam punah. Spesies lainnya adalah serigala Ethiopia yang juga hampir punah.
Sementara itu, untuk spesies flora, yang paling umum ditemukan adalah mawar Ethiopia yang merupakan mawar asli Afrika. Ada pula ensete yang merupakan tanaman herbal tinggi dan bisa dibilang adalah kerabat dekat dari pisang.
Savana
Salah satu karakteristik khas kondisi geografis Benua Afrika adalah keberadaan Savana yang cukup luas. Savana adalah padang rumput yang membentuk hampir setengah benua Afrika Tengah dengan luas 15 juta km². Savana paling terkenal di Afrika adalah Serengeti yang merupakan dataran luas bergelombang membentang sejauh 30.000km² dari Kenya ke Taman Nasional Serengeti yang berada di Tanzania.
Serengeti ini menjadi rumah dari berbagai spesies mamalia besar, seperti hyena, singa, gajah dan jerapah. Setiap tahunnya, daratan Serengeti juga menjadi lintasan bagi 1 juta rusa kutub yang sedang bermigrasi. Ketika rusa tersebut menginjak rumput akan membantu pertumbuhan rumput baru, dimana kotorannya akan menyuburkan tanah.
Pantai Swahili
Pantai ini membentang sejauh 1.610km dari Somalia ke Mozambik sepanjang Samudera Hindia. Di pantai ini tidak banyak ditemukan kehidupan hewan. Spesies yang paling umum ditemukan adalah tikus gajah pemakan serangga. Primata-primata kecil primitif juga banyak ditemukan di wilayah ini.
Di bagian pedalaman yang berada di jalur sempit, daerahnya lebih bervegatasi. Vegetasi paling umum adalah hutan bakau dengan tanaman mangrove yang memiliki sistem akar terbuka. Hal ini memungkinkan penyerapan oksigen serta penyerapan unsur hara dari tanah.
Hutan Hujan
Hutan hujan asli Afrika sebenarnya sudah hancur akibat pembangunan. Saat ini hutan hujannya terkonsentrasi di Afrika Tengah di lembah Sungai Kongo. Hutan ini memiliki variasi spesies fauna. Terdapat sekitar 400 spesies burung, 60 spesies amfibi dan 150 spesies kupu-kupu. Spesies paling banyak ditemukan adalah gorila, gajah hutan Afrika, jerapah, keledai dan beberapa spesies primata.
Sementara itu, untuk populasi tanaman di hutan hujan ini bahkan lebih bervariasi. Ada sekitar 8000 spesies tanaman, 1.100 diantaranya adalah spesies endemik. Sekitar 10% tanaman di hutan hujan ini yang sudah teridentifikasi.
Danau Besar di Benua Afrika
Ada total 7 danau besar (Great Lakes) di Benua Afrika, yaitu Danau Albert, Danau Kivu, Danau Edward, Danau Tanganyika, Danah Turkana, Danau Malawi, dan Danau Victoria. Danau Victoria inilah yang paling terbesar di Afrika dan merupakan sumber air yang mengaliri Sungai Nil.
Kehidupan fauna darat dan air tawar di kawasan Great Lakes ini sangat beragam. Bahkan, ada pula ikan dengan berat 45kg. Peristiwa migrasi rusa menjadikan danau ini sebagai sumber air abadi baginya. Sedangkan bagi buaya dan kuda nil, danau ini adalah habitat yang nyaman untuk bisa bertahan hidup dari iklim yang ekstrim.
Meskipun danau-danau ini berbatasan dengan berbagai wilayah ekosistem, termasuk hutan hujan, namun pertumbuhan spesies invasif seperti contohnya eceng gondok justru mengambil alih dan mengancam kehidupan hewan dan tumbuhan lain di sekitar danau-danau tersebut.
Kondisi Afrika Selatan
Daerah di Afrika Selatan didominasi oleh Kaapvaal, yaitu rak batuan dasar berusia 2,6 miliar tahun. Fitur berbatu disini juga termasuk dalam pegunungan dan dataran tinggi, seperti jajaran Drakensberg.
Afrika Selatan terkenal sebagai pusat perlindungan spesies hewan seperti gajah, singa, zevra dan spesies lainnya. Spesies khas dari daerah ini adalah impala, springbok yang merupakan spesies sejenis rusa dan bisa melompat ke udara guna menghindari predator.
Demikian tadi merupakan deskripsi kondisi geografis Benua Afrika. Benua terbesar kedua di dunia ini terkenal sebagai benua dengan daerah gurun yang luas serta berbagai spesies mamalia liar. Meskipun wilayahnya beriklim panas, benua ini tetap memiliki keragaman di dalamnya.