Secara tradisional, istilah musim hujan digunakan untuk menggambarkan perubahan curah hujan yang disertai dengan pembalikan arah angin. Di tempat lain, istilah ini disalahgunakan sebagai hujan lebat jangka pendek, yang mengadopsi pengertian musim hujan dalam sejumlah kamus geografi yang ada.
Terjadinya Musim Hujan
Musim hujan terjadi disaat ada perbedaan antara massa daratan dan suhu samudera yang jaraknya berdekatan. Adanya ketidakseimbangan terjadi diakibatkan karena perbedaan cara air dan bumi dalam menyerap panas dari matahari ataupun sumber panas yang lainnya. Secara umum, badan air memiliki suhu yang lebih merata sementara pada tanah ada variasi yang lebih besar dalam kompleksitas suhunya.Pada periode yang lebih hangat, matahari memanaskan tanah dan air. Karena permukaan air memantulkan panas sementara tanah tidak, maka tanah akan menyadari peningkatan suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan air. Akibatnya, udara di atas bumi menciptakan daerah bertekanan rendah yang menyebabkan udara lembab dari laut berhembus ke darat.
Di atas permukaan tanah, udara yang lembab akan naik ke ketinggian yang lebih tinggi, dimana kemudian udara tersebut akan mengalami pendinginan, dan pada akhirnya akan kembali mengalir ke laut. Proses siklus ini akan berulang terus sampai udara lembab tersebut membentuk awan di atas tanah, yang pada akhirnya menghasilkan peningkatan curah hujan selama musim panas.
Bulan-bulan yang lebih dingin akan terlihat kebalikannya dalam siklus. Karena air kehilangan panas lebih cepat daripada tanah, udara di atas tanah lebih hangat daripada di atas air. Akibatnya, udara mengalir dari darat ke laut di mana menyebabkan presipitasi di atas laut setelah pendinginan.
Musim Hujan Basah dan Kering
Setidaknya ada 2 jenis musim hujan yaitu musim hujan basah dan kering. Musim hujan basah adalah musim hujan yang disertai hujan lebat, sedangkan musim hujan yang kering tidak disertai hujan. Musim hujan basah biasanya terjadi antara bulan April dan September sedangkan musim kering biasanya antara bulan Oktober dan April.Dalam hal kekuatan keduanya, musim dingin biasanya kurang kuat dari padanan musim panasnya. Musim panas sangat penting karena memberikan air yang sangat dibutuhkan ke beberapa bagian dunia. Sebagai contoh 75% curah hujan tahunan di India dan 50% di Amerika utara berada pada musim panas.
Pengaruh Pemanasan Global pada Musim Hujan
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2015 menunjukkan bahwa pemanasan global dapat menghasilkan efek rumah kaca yang negatif, yang berpotensi merusak tatanan siklus musim hujan. Efek yang menghancurkan ini adalah karena tingkat perubahan dan periode presipitasi.Perkiraan menunjukkan bahwa 50 hingga 100 tahun ke depan kita akan melihat peningkatan besar jumlah terjadinya hujan selama musim panas. Peningkatan curah hujan ini disebabkan oleh gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, yang meningkatkan kapasitas udara untuk menampung air.
Peningkatan kelembaban ini akan menyebabkan terjadinya banjir besar di daerah basah. Di sisi lain, musim hujan yang kering akan meningkatkan penguapan dari bumi karena peningkatan suhu global, yang akan membuat kekeringan di bumi.