Pengertian Limonit
Sebelum ditemukannya analisis mineral modern, nama "limonit" atau limonite diberikan untuk oksida besi berwarna kuning-kekuningan hingga kuning-kemerahan yang dihasilkan selama pelapukan batuan yang mengandung besi dalam bentuk endapan rawa, danau, dan sedimen laut dangkal. Para peneliti yang mempelajari limonit menemukan bahwa limonit bersifat amorf dan memiliki komposisi yang variabel.Limonit seringkali mengandung sejumlah besar mineral oksida besi seperti goethit dan hematit. Peneliti mengungkap bahwa bahan yang disebut "limonit" tidak memenuhi definisi sebagai sebuah mineral. Sebaliknya, limonit adalah sebuah mineraloid yang tersusun terutama dari oksida besi yang sering ditemukan dalam mineral besi.
Pada level akademis, kata "limonit" digunakan sebagai istilah untuk bahan atau material oksida besi yang belum diidentifikasi melalui pengujian laboratorium. Waktu dan biaya yang diperlukan untuk melakukan pengujian terhadap limonit ini umumnya tidak diperlukan, kecuali bahan tersebut akan digunakan untuk kepentingan industri atau paling tidak untuk melakukan penelitian ilmiah.
Pembentukan Limonit
Limonite biasanya terjadi sebagai bahan sekunder, terbentuk dari pelapukan hematit, magnetit, pirit, dan bahan yang mengandung unsur besi lainnya. Limonit sering juga ditemukan pada stalaktit, reniform, botryoidal, atau mammillary. Bahan ini juga dapat terbentuk sebagai pseudomorph serta lapisan pada dinding fraktur dan rongga batuan.Beberapa limonit ditemukan dalam endapan bertingkat dimana oksida besi terbentuk sebagai endapan di dasar rawa dangkal, danau, dan lingkungan laut. Limonit dapat berasal dari proses anorganik ataupun biogenik.
Limonit sering juga terbentuk sebagai endapan disekitar mata air, dimana air yang sifatnya asam dan bermuatan besi akan muncul dari permukaan bawah permukaan. Sebagian besar air di bawah permukaan (air tanah) mengandung sedikit oksigen, dan ketika mereka mengalir ke permukaan, mereka sering bertemu dengan air yang mengandung banyak oksigen.
Logam terlarut dalam air tanah akan dengan cepat bergabung dengan oksigen terlarut dari air permukaan untuk membentuk endapan yang selanjutnya akan mengendap di dasar aliran. Pembentukan endapan ini merupakan ciri khas dari drainase asam tambang. Limonit sangat tahan terhadap pelapukan dan sering terakumulasi sebagai endapan residu. Seringkali hadir dalam bentuk utama sebagai zat besi dan pigmen pada tanah laterit.
Kegunaan Limonit
Limonit telah digunakan oleh manusia sejak zaman prasejarah. Penggunaan pertama limonit yaitu dimanfaatkan sebagai pigmen. Hal ini dapat kita jumpai dalam banyak pictographs Neolitik. Sepanjang sejarah, limonit telah menjadi salah satu pigmen paling penting untuk membuat cat yang berwarna kuning ke coklat yang dikenal sebagai oker. Penggunaannya sebagai pigmen berlanjut hingga saat ini.Selama ribuat tahun, limonit juga telah digunakan juga sebagai bijih besi berkualitas rendah. Saat ini, penambangan limonit sebagai sumber unsur besi tidak lagi dilakukan, karena kualitas besi yang dihasilkan lebih rendah. Orang-orang akan lebih menyukai deposit hematit untuk mendapatkan unsur besi yang berkualitas tinggi. Endapan limonit biasanya terlalu kecil dan tidak murni untuk digunakan dalam metalurgi modern.
Istilah penamaan limonite seperti "besi coklat", "hematit coklat", "besi rawa", dan "oker coklat" sering digunakan oleh para penambang untuk menghubungkan limonit dengan potensi penggunaannya. Pada tanah laterit yang berasal dari pelapukan batuan basa hingga ultrabasa, limonit sering menjadi penunjuk keberadaan deposit nikel laterit yang bernilai ekonomis.