Korundum adalah nama mineral secara mineralogi dan secara historis mineral ini dahulu digunakan sebagai bahan abrasif. Jadi, disini perlu kalian pahami bahwa batu permata ruby dan safir yang terkenal itu sesungguhnya adalah mineral korundum.
Daftar isi
Pengertian Korundum
Korundum adalah mineral pembentuk batuan yang dapat ditemukan di batuan beku, metamorf, dan sedimen. Mineral disusun oleh aluminium oksida dengan komposisi kimia Al2O3 dengan struktur kristal heksagonal.Korundum dikenal luas karena tingkat kekerasannya yang ekstrem dan fakta bahwa kadang-kadang hadir dalam bentuk kristal indah yang transparan dalam berbagai warna.
Kekerasan ekstrimnya membuat korundum menjadi bahan abrasive yang sangat baik, dan ketika sifat kekerasan berada dalam kristal, maka ini akan menjadi bahan yang sempurna untuk memotong beberapa jenis batu mulia (batu permata). Korundum alami dan sintetis digunakan dalam berbagai industri karena sifat kekerasan, dan stabilitas kimianya.
Dipopulerkan oleh Ruby dan Safir
Sebenarnya kebanyakan orang telah mengenal korundum, namun sangat sedikit orang yang tahu dengan nama mineral ini, karena pada dasarnya mereka hanya mengetahuinya yang namanya ruby dan safir.Jadi sebenarnya spesimen korundum berkualitas batu permata dengan warna merah tua disebut sebagai ruby dan korundum berkualitas batu permata dengan warna biru disebut dengan safir. Sedangkan untuk korundum tidak berwarna dikenal sebagai safir putih dan korundum dengan warna selain di atas disebut sebagai safir mewah (fancy sapphire).
Ciri-Ciri Korundum
Korundum adalah mineral terkeras kedua, setelah intan. Mineral ini sering juga berfungsi sebagai mineral indeks untuk kekerasan 9 pada skala mohs. Kekerasan, massa jenis yang tinggi, dan bentuk kristal heksagonalnya merupakan ciri-ciri utama yang sering digunakan untuk mengidentifikasi mineral ini.Ringkasan sifat fisik korundum diberikan dalam tabel di bawah ini.
Deskripsi | Keterangan |
---|---|
Klasifikasi Kimia | Oksida |
Warna | warna utama abu-abu - coklat, biru, merah, kuning, transparan |
Cerat | Tidak berwarna |
Kilap | Adamantin-vitreous |
Diaphaneity | Transparant-translucent |
Belahan | Tidak ada |
Kekerasan | 9 skala mohs |
Massa Jenis | 3,9 - 4,1 |
Komposisi Kimia | Al2O3 |
Sistem Kristal | Hexagonal |
Pemanfaatan | Bahan abrasif, industri elektronik dan batu permata |
Proses Terbentuknya Korundum
Korundum pada umumnya ditemukan sebagai mineral utama pada batuan beku seperti syenit, syenit nepheline, dan pegmatit. Beberapa deposit ruby dan safir yang terkenal di dunia ditemukan dimana permata tersebut telah mengalami pelapukan dari aliran basal yang kemudian ditemukan pada tanah aluvial ataupun endapan lereng.Korundum juga dapat dijumpai di batuan metamorf, pada lokasi dimana endapan bauksit mengalami proses metamorfisme kontak. Sekis, gneiss, dan marmer yang terbentuk karena metamorfisme regional terkadang juga mengandung korundum.
Beberapa batu safir dan ruby berkualitas, berwarna indah, dan dengan tingkat kejernihan yang tinggi ditemukan pada marmer yang proses pembentukannya berada disepanjang tepi tubuh magma di bawah permukaan bumi.
Ketangguhan korundum, tingkat kekerasan yang tinggi, serta ketahanan kimianya memungkinkan mineral ini bisa bertahan dalam material sedimen walaupun mineral lainnya telah hancur karena selama mengalami proses sedimentasi. Inilah sebabnya mengapa korundum sering ditemukan terkonsentrasi di endapan aluvial.
Di beberapa negara, deposit korundum adalah sumber terpenting penghasil batu permata rubi dan safir. Kebanyakan jenis batu permata ini ditambang dari deposit aluvial. Sebagai contoh Myanmar, Kamboja, Sri Lanka, India, Afghanistan dan negara lainnya menghasilkan safir dari deposit aluvial. Begitu pula dengan beberapa negara di Afrika, termasuk Madagaskar, Kenya, Tanzania, Nigeria, dan Malawi sebagai produsen utama ruby dan safir.