Daftar isi
Fakta Sumber Daya Alam Jepang
Jepang merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke-10 di dunia, dengan populasi sekitar 127 juta orang. Mayoritas populasi (98%) adalah etnis Jepang. Negara ini juga menjadi salah satu negara paling maju, karena memiliki standar kualitas hidup dan penduduknya mempunyai harapan hidup tertinggi di dunia. Negara ini telah lama dikenal karena alamnya, budaya, industri musik, serta kekhasan kulinernya.Jepang selalu digambarkan sebagai negara yang hampir tidak memiliki sumber daya alam utama seperti gas alam, minyak, emas, batubara, tembaga, dan besi. Negara ini bergantung pada bahan baku dan energi yang diimpor. Faktanya, Jepang adalah importir terbesar gas alam cair dan batubara, dan importir minyak terbesar kedua di dunia.
Menyusul penutupan reaktor nuklir pada 2011 setelah serangkaian gempa bumi dan tsunami, sektor industri Jepang bahkan menjadi semakin bergantung pada bahan bakar fosil yang diimpor. Namun, pemerintah berencana untuk memulai kembali pembangkit nuklir.
Akhir-akhir ini, Jepang telah membuktikan bahwa ia memiliki dua wilayah potensial besar yang kaya akan sumber daya alam, tetapi kedua wilayah tersebut sebagian besar belum dimanfaatkan. Daerah-daerah ini adalah hutan yang mencakup sebagian besar tanah dan lautan yang mengelilingi kepulauan. Jepang memiliki sumber daya mineral tersimpan, terutama di bawah laut.
SDA Hutan di Jepang
Negara Jepang memiliki wilayah daratan yang tidak luas (sekitar 145.937 mil persegi), dimana daratan tersebut sebagian besar ditutupi oleh hutan. Sekitar 68,2% tanah di Jepang berada di bawah tutupan hutan, ini merupakan persentase tertinggi ke-4 di dunia setelah Laos, Finlandia, dan Bhutan.Hutan di Jepang memiliki potensi untuk meningkatkan peluang ekspor dan pekerjaan. Permintaan kayu berkualitas tinggi dari Korea Selatan dan Tiongkok meningkat sangat cepat. Tiongkok tidak dapat sepenuhnya memenuhi permintaannya dengan sumber daya hutan domestiknya. Dengan demikian Jepang memiliki peluang untuk mengekspor sebagian besar kayunya ke Cina.
Pada 2015, industri kehutanan di Jepang menghasilkan sekitar 20 juta meter kubik kayu, yang berarti menghasilkan pendapatan 436 miliar yen. Industri ini menyumbang 0,04% dari PDB negara itu.
Hutan di Jepang memiliki kualitas tinggi dan varietas pohon yang luas. 40% dari hutan di negara ini adalah hutan tanaman. Hutan ditanam di tahun-tahun setelah Perang Pasifik dengan tujuan menghasilkan bahan baku bangunan. Namun, setelah mengalami pertumbuhan ekonomi yang cepat, negara ini beralih dari bahan kayu ke bahan beton.
SDA Perikanan di Jepang
Ikan dianggap sebagai sumber daya alam hayati yang paling utama di Jepang. Perairan teritorial Jepang dan zona ekonomi eksklusifnya adalah yang terbesar ke-6 di dunia, meliputi area sekitar 4,5 juta kilometer persegi. Memancing telah menjadi kegiatan ekonomi utama di Jepang.
Negara ini dikenal karena penangkapan ikan di laut dalam dan perburuan paus. Namun, setelah krisis energi pada tahun 1973, penangkapan ikan di Jepang menurun dengan tangkapan tahunan rata-rata 2 juta ton pada 1980-an.
Selama periode yang sama, penangkapan ikan lepas pantai menyumbang 50% dari total tangkapan. Baik penangkapan ikan domestik dan luar negeri di Jepang selalu berpusat di pasar ikan Tsukiji, Tokyo.
Pasar ikan di Jepang adalah salah satu pasar grosir ikan terbesar di dunia, terutama untuk ikan beku, olahan, dan segar. Jepang memiliki lebih dari 2.000 pelabuhan perikanan termasuk Otaru, Nagasaki, Kushiro, dan Abashiri.
Jepang juga salah satu negara yang terlibat dalam perburuan paus komersial. Negara ini masuk sebagai anggota Komisi Penangkapan Ikan Paus Internasional. Jepang melakukan perburuan paus di kedua wilayah pelagis yaitu di Samudra Selatan dan Samudra Pasifik Utara.
Spesies paus yang diburu oleh nelayan Jepang termasuk paus minke, humpback, western gray, dan paus northern fin. Perburuan paus di Jepang telah menjadi sumber konflik antara Jepang dan organisasi negara anti perburuan paus. Namun, Jepang bersikeras bahwa perburuan paus murni untuk penelitian ilmiah.
SDA Lahan Pertanian di Jepang
Pertanian dan perikanan juga merupakan sektor utama ekonomi di Jepang. Namun, hanya 20% dari total luas lahan yang cocok untuk budidaya. Sektor ini sangat mendapat perhatian dari pemerintah jepang, karena porsi anggaran subsidinya yang intensif.Ada sekitar 4 juta rumah tangga pertanian di Jepang, dimana mayoritas rumah tangga pertanian terlibat dalam kegiatan selain pertanian. Sebenarnya terjadi kekurangan lahan pertanian di Jepang, namun, lahan yang tersedia digarap secara intensif. Sebagian besar sawah umumnya berada di pedesaan, terutama di dataran aluvial, lahan basah, dan lereng.
Pada umumnya kurangnya lahan pertanian di jepang dicirikan oleh menurunnya ketersediaan beras, dan pendapatan petani yang rendah. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Jepang telah memulai program untuk mengkonsolidasikan lahan pertanian sebagai bagian dari paket reformasi yang diperkenalkan pada tahun 2014.
SDA Pertambangan di Jepang
Jepang memiliki cadangan mineral yang sangat sedikit dan terutama mengandalkan impor untuk memenuhi permintaannya. Negara ini memiliki sedikit deposit batubara, terutama ditemukan di Kyushu dan Hokkaido. Namun, batubara disana memiliki kualitas yang buruk dan sulit untuk diekstraksi. Jepang juga memiliki beberapa sumur minyak yang dibor di lepas pantai Honshu.Cadangan gas alam juga dapat ditemukan di berbagai daerah termasuk lapangan gas Mobara dan lapangan gas Okinawa Selatan. Tembaga juga telah diproduksi dalam jumlah kecil yang baru dimulai pada abad ke-21 ini, namun produksinya menurun secara signifikan selama bertahun-tahun.
Sumber daya logam lain yang telah diproduksi di negara ini termasuk emas, perak, mangan, timah, dan seng. Unsur non-logam yang juga telah ditambang di Jepang termasuk belerang, antimon, dan grafit.