Baik makhluk hidup maupun benda yang tak hidup akan sangat mempengaruhi keberlangsungan ekosistem. Contoh komponen abiotik yang paling sering kita rasakan adalah air, udara, dan lain sebagainya. Tanpa adanya komponen abiotik, ataupun ada tetapi dalam jumlah yang tidak memadai, maka ekosistem dapat berubah.
Baca juga: Contoh Komponen Biotik
Komponen abiotik merupakan penyusun ekosistem yang menjadi substrat dan media yang menunjang keberlangsungan makhluk hidup. Beberapa orang menganggap komponen abiotik tidak memiliki peran dalam sebuah ekosistem. Nyatanya, komponen abiotik memiliki pengaruh yang sama besarnya dengan makhluk hidup. Berikut merupakan 4 contoh komponen abiotik yang sering kita kenali ada di lingkungan sekitar.
1. Air
Air sangat mudah ditemui di sekeliling lingkungan. Air merupakan komponen abiotik yang sangat penting fungsinya dalam keberlangsungan hidup sebuah ekosistem. Komponen ini menjadi salah satu tanda adanya kehidupan. Air mengandung berbagai macam senyawa dalam jumlah yang bervariasi.
Senyawa yang ada dalam air antara lain kalsium, amonium, natrium, fosfat, nitrit, dan nitrat. Jumlah dan jenis senyawa dalam air bergantung pada kualitas tanah dan udara di sekitarnya. Jenis-jenis air yang ada di bumi diantaranya berupa air tawar di daerah daratan, air laut, es di kutub, dan uap air.
2. Udara
Sama seperti air, makhluk hidup sangat membutuhkan udara. Dalam udara terkandung berbagai macam unsur yang berperan dalam kehidupan makhluk hidup di bumi. Selain sebagai sumber kehidupan, udara juga pelindung bumi dari benda langit yang akan masuk ke bumi. Udara mengelilingi bumi dan membentuk lapisan atmosfer sehingga seluruh permukaan bumi dipenuhi dengan udara terutama di daratan.
Komposisi unsur yang ada dalam atmosfer antara lain nitrogen (N2), oksigen (O2), karbondioksida (CO2), dan gas lain seperti helium, natrium monoksida, dan metana. Beberapa jenis gas lain memiliki jumlah kandungan yang selalu bervariasi dalam udara bergantung kondisi lingkungan di sekitarnya. Contoh unsur tersebut adalah uap air (H2O), karbonmonoksida (CO), ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2).
Unsur | Persentase dalam udara |
---|---|
Nitrogen (N2) | 78,09% |
Oksigen (O2) | 21,94% |
Karbondioksida (CO2) | 0,032% |
3. Tanah
Daratan merupakan kumpulan tanah. Tanah berasal dari berbagai sumber, antara lain pembusukan senyawa organik, pelapukan batuan, dan pembentukan mineral. Setiap lapisan tanah mengandung berbagai komponen seperti air, mineral, garam, dan gas. Tanah dapat menjadi sumber kehidupan karena mengandung komponen tersebut.
Makhluk hidup memanfaatkan komponen tersebut untuk melangsungkan kehidupan. Contonya adalah manusia menggunakan tanah untuk pemukiman atau kebutuhan industri dan tumbuhan yang menggunakan mineral dari tanah. Kondisi tanah dapat dibedakan menjadi subur dan tandus. Kualitas tanah tersebut dapat dilihat dari parameter berupa tekstur, derajat keasaman (pH), dan unsur hara dalam tanah.
4. Sinar Matahari
Bumi merupakan planet yang mengelilingi matahari. Selama proses ini masih terjadi, bumi akan terpapar oleh sinar matahari. Sinar matahari berperan dalam segala bentuk kehidupan yang ada di bumi. Sinar matahari akan mempengaruhi suhu dan kelembaban suatu daerah.
Selain itu, sinar matahari juga menjadi sumber energi di bumi yang sangat berguna bagi makhluk hidup. Contohnya manusia membutuhkan sinar matahari untuk mengubah provitamin D menjadi vitamin D dan tanaman membutuhkan sinar matahari untuk melangsungkan proses fotosintesis.
Contoh komponen abiotik sangat diperlukan oleh semua makhluk hidup. Untuk menjaga kualitas komponen abiotik, maka makhluk hidup khususnya manusia harus menjaga lingkungan sekitar agar ekosistem tetap seimbang.