(Lihat juga manfaat sig dalam mitigasi bencana)
Tanah Longsor
Longsor adalah jenis bencana alam geologi yang mencakup peristiwa massal akibat hujan deras, aliran pecahan batuan, lumpur, kegagalan lereng, dan masik banyak lagi. Meskipun tanah longsor lebih umum di daerah pegunungan dan perbukitan, tetapi mereka juga dapat terjadi di bawah air, pesisir, serta wilayah daratan.Kombinasi banyak faktor ataupun hanya satu faktor dapat memicu terjadinya tanah longsor. Bencana tanah longsor sering disebabkan oleh gempa bumi, letusan gunung berapi, dan hujan lebat. Beberapa faktor pra-kondisional seperti tekanan air tanah, penggundulan hutan, erosi, dan lain-lain, juga dapat membuat permukaan tanah rentan terhadap longsor. Salah satu contoh bencana tanah longsor yang mematikan yaitu di Uganda pada tahun 2010 yang menewaskan banyak orang, serta menyebabkan kehancuran properti.
Longsor Salju
Longsoran salju adalah bencana alam yang mematikan, dimana massa salju bergerak menuruni lereng gunung atau bukit dan mengubur semua yang ada di jalurnya. Longsoran ini dipicu oleh berbagai kekuatan alam, seperti hujan salju lebat, mencairnya salju karena radiasi matahari, gempa bumi, hujan air, dan lain-lain. Bencana semacam ini juga dapat disebabkan oleh kendaraan yang bergerak di atas salju, pemain ski, atau penyebab buatan lainnya.Longsor pada kasus ini biasanya disebabkan di daerah dimana lempengan salju kohesif terletak di lapisan salju yang lebih lemah. Dalam kondisi seperti itu, pemicu kecil sudah cukup untuk membongkar lapisan atas dan menyebabkannya meluncurnya salju menuruni lereng karena pengaruh gaya gravitasi. Longsor salju di Pegunungan Alpen menewaskan sekitar 40.000 orang sipil dan 80.000 tentara selama Perang Dunia I.
FAQ terkait bencana alam geologi:
Sebutkan contoh bencana alam akibat faktor geologi?
Contoh bencana alam karena faktor geologis diantaranya adalah: tanah longsor, sinkhole, tsunami, gempabumi, letusan gunung berapi, dan longsor salju.
Contoh bencana alam karena faktor geologis diantaranya adalah: tanah longsor, sinkhole, tsunami, gempabumi, letusan gunung berapi, dan longsor salju.
Gempa Bumi dan Tsunami
Gempa bumi adalah jenis bencana alam geologi lainnya. Peristiwa yang dapat menyebabkan pemusnahan massal ini disebabkan oleh pelepasan energi tiba-tiba akibat tumbukan antar lempeng bumi yang menimbulkan gelombang seismik. Di permukaan bumi, gelombang seismik akan terasa sebagai sebuah getaran dan dapat menggeser segala material disana, itulah adalah tanda-tanda umum saat terjadi gempa bumi. Titik asal sebuah gempa bumi di bawah permukaan bumi disebut episenter sementara titik yang terletak di permukaan disebut episentrum.(lihat juga tentang lempeng terbesar di dunia)
Gempa bumi sering menghasilkan tanah longsor yang mematikan, longsoran salju, tsunami, atau kejadian lain yang menyebabkan kematian dan kehancuran massal. Gempa Palu, Indonesia September 2018 adalah salah satu kejadian gempa bumi terakhir yang paling mematikan karena menghasilkan tsunami yang menewaskan lebih dari 400 orang.
Sinkhole
Sinkhole adalah lubang atau depresi yang terbentuk di tanah karena runtuhnya lapisan permukaan tanah. Lubang seperti ini paling sering terjadi di bentang alam karst. Di sini, air merembes di bawah tanah sering mengikis batu kapur yang melandasinya. Akibat perembesan ini, akan terjadi pelapukan kimia pada lapisan batuan tersebut, sehingga lapisan permukaan batuan akan runtuh dan meninggalkan lubang menganga di permukaan.Sinkhole tidak hanya terbentuk di bentang alam karst. Sinkhole juga bisa terbentuk akibat aktivitas manusia. Sebagai contoh, ketika penambangan yang tidak berkelanjutan membuat tanah terlalu lemah untuk menopang struktur di permukaan. Pembentukan sinkholes yang tiba-tiba disini bisa menjadi sangat mematikan. Misalnya, 15 orang dilaporkan tewas selama bencana pembuangan laut Guatemala 2010. Peristiwa ini dipicu oleh hujan deras dan kegagalan infrastruktur dalam mengelola curah hujan tersebut.
Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung berapi adalah salah satu bentuk bencana alam geologi yang paling mematikan. Peristiwa semacam itu dapat menyebabkan kematian dan penghancuran masal dalam berbagai cara. Pertama-tama, letusan itu sendiri dapat menyebabkan kerusakan karena material batuan yang terlempar dan jatuh ke permukaan bumi menimpa makhluk hidup. Kedua, aliran lahar di permukaan bumi juga akan membunuh setiap bentuk kehidupan yang dilewatinya karena suhu lahar yang sangat panas.Abu vulkanik yang terlempar ke atmosfer saat bercampur dengan air dapat membentuk zat keras seperti beton yang dapat merusak atap bangunan. Aliran piroklastik dari lokasi letusan adalah pembunuh terbesar selama bencana alam ini terjadi. Tragedi Armero 1985 adalah salah satu bencana alam geologi terburuk akibat letusan gunung berapi dan menewaskan hampir 23.000 orang di kota Armero di Kolombia.
Update konten Bencana Alam Geologi: Desember 2019.