Fakta Penting Tsunami
- Tsunami adalah sebuah kata yang berasal dari Jepang yang berarti "Gelombang yang Berlabuh".
- Gempa bumi di bawah laut adalah penyebab utama Tsunami.
- Tsunami terbesar yang pernah terjadi adalah di Lituya Bay, Alaska pada 9 Juli 1958.
- Tsunami paling awal terjadi di Sisilia 8.000 tahun yang lalu.
- Tanah longsor dan gunung berapi juga bisa menyebabkan tsunami.
Seperti yang sudah di jelaskan di atas, Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang artinya "gelombang yang berlabuh" dimana istilah itu mengacu pada serangkaian gelombang laut besar yang bergerak menghantam garis pantai hingga ke pesisir. Kata "Tsunami" berasal dari Jepang karena di negara inilah tsunami paling sering terjadi.
Gelombang tsunami bisa mencapai panjang ribuan kilometer, tinggi hingga ratusan meter, dan dapat bergerak melintasi samudra dengan kecepatan hingga 800 km/jam. Tsunami juga dikenal sebagai gelombang pasang, karena sifatnya yang besar dan kuat.
Penyebab Tsunami
Tsunami dikategorikan sebagai salah satu jenis bencana alam geologi yang disebabkan oleh pergerakan tiba-tiba bumi (tektonik-gempa bumi) yang terjadi di bawah laut. Seringkali Tsunami yang paling merusak disebabkan oleh gempa bumi. Di beberapa kasus, penyebab tsunami bukan hanya akibat gempa bumi, tetapi bisa juga dari letusan gunung berapi, tanah longsor ataupun komet yang menabrak laut. Berikut ini merupakan 3 penyebab utama terjadinya Tsunami, yaitu:1. Penyebab Tsunami Akibat Gempa Bumi
Kita ketahui bahwa Bumi berada di sekitar selusinan lempeng tektonik. Gempa bumi bawah laut terjadi ketika salah satu lempeng di bawah laut ini bergesekan dengan lempeng lainnya pada batas lempeng Bumi.
Kedua lempeng bisa menjadi 'stuck' ketika lempeng yang lebih berat mencoba meluncur di bawah yang lempeng yang lebih ringan. Kejadian ini menyebabkan peningkatan tekanan dalam proses yang dikenal sebagai subduksi.
Saat lempeng yang lebih berat terus meluncur di bawah lempeng yang lebih ringan, maka lempeng yang lebih ringan akan menekuk ke bawah. Sebuah titik ketika lempeng yang lebih ringan tidak lagi dapat menerima tekanan kuat maka secara tiba-tiba lempeng tersebut akan berbalik kembali ke tempat sebelumnya dan menghasilkan energi (kekuatan) besar akibat pergerakan tiba-tibanya tersebut.
Kekuatan luar biasa lempeng bumi yang "terhempas kembali" ini menyebabkan riak besar di bawah permukaan laut, lalu bergerak ke atas permukaan (seperti sebuah gunung air yang sangat besar di dalam laut) dan selanjutnya akan bergerak ke garis pantai.
2. Penyebab Tsunami Akibat Tanah Longsor
Tanah longsor akan menyebabkan tsunami ketika material longsor dalam volume yang besar jatuh ke dalam air. Hal ini memiliki efek yang sama ketika kita menjatuhkan batu besar ke dalam kolam - riak besar akan terjadi.
Ketika peristiwa longsor terjadi di laut (lihat disini penyebab tanah longsor) dan ribuan ton batuan jatuh ke laut, maka akan terjadi riak yang sangat besar, sehingga menciptakan gelombang pasang. Gelombang ini akan melintasi lautan sampai terjadi kontak dengan daratan dan dan akhirnya terbentuklah tsunami.
3. Penyebab Tsunami Akibat Letusan Gunung Berapi
Selain gempa bumi dan tanah longsor, letusan gunung berapi juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya tsunami. Gunung berapi bisa berada juga di bawah laut, dalam hal ini dikenal sebagai gunung berapi bawah laut.
Jika letusan gunung berapi terjadi di darat, tsunami akan cenderung disebabkan oleh material dan lahar dari gunung berapi yang mengalir ke laut, sehingga menyebabkan riak besar air laut.
Sedangkan jika letusan terjadi di bawah laut, maka kekuatan letusan yang sangat besar akan mengirimkan getaran dan menimbulkan riak air. Kemudian air di laut akan pecah menjadi gelombang yang melintasi lautan hingga bersentuhan dengan pantai. Di sinilah, tsunami terbentuk.