Daerah Penghasil Aspal di Indonesia - Pembangunan infrastruktur terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia agar terjadi pemerataan Ekonomi. Salah satu fasilitas umum yang kini sedang dikebut pembuatannya adalah jalan raya. Daerah penghasil aspal di Indonesia yang cukup banyak, membuat negara ini bisa mendapatkan bahan baku yang mudah. Meskipun saat ini beberapa proyek sudah menggunakan beton, tetap saja campuran aspal diperlukan sebagai bahan pelapis agar kuat dan tahan lama.
Baca juga: Daerah Penghasil Bauksit
2 Daerah Penghasil Aspal Terbesar di Indonesia
Daerah penghasil aspal di Indonesia terbesar berada di pulau Sulawesi dan Jawa. Tingginya kebutuhan akan bahan tambang ini menjadikan pemerintah harus dapat menghemat penggunaan dengan tepat supaya jumlahnya tercukupi.
Aspal adalah salah satu komoditas yang didapatkan dari pengolahan material bumi. Jumlahnya dapat berkurang jika eksploitasi dilakukan secara berlebihan. Sebab itulah pemerintah tidak dapat memberikan ijin sembarangan bagi perusahaan yang ingin mengolah jenis tambang tersebut. Adapun 4 daerah penghasil aspal di Indonesia antara lain:
1. Jawa Timur
Kandungan Aspal di Indonesia memang tidak begitu banyak. Namun, ada beberapa provinsi yang sangat potensial untuk mengembangkan usaha pertambangan ini, salah satunya adalah Jawa Timur lebih tepatnya di daerah Wonokromo. Meskipun jumlahnya tidak besar, tetapi jenis tambang yang dihasilkan sangat berkualitas tinggi. Daerah penghasil aspal di Indonesia ini produksinya bisa mencukupi semua kebutuhan dalam negeri.
2. Sulawesi Tenggara
Aspal yang dihasilkan di Buton, Sulawesi Tenggara memiliki kualitas yang bagus. Pendapatan yang diperoleh dari penambangan bahan ini hingga mencapai trilyunan rupiah. Meskipun sebagai daerah penghasil Aspal terbesar, namun kondisi wilayahnya sangat mengenaskan. Jalan menuju lokasi sangat jelek dan tidak pernah mendapatkan perbaikan. Perekonomian haruslah merata supaya masyarakat dari semua lapisan dapat merasakan hasilnya. Beberapa perusahaan yang beroperasi di Buton adalah Putindo Bintech, Karya Megah Buton, Sarana Karya.
Baca juga: Daerah Penghasil Gas Alam di Indonesia dan Pemanfaatannya
Kedua daerah penghasil aspal di Indonesia tersebut harus diberdayakan dengan baik agar jumlah tambang tidak cepat habis. Berdasarkan jenisnya, aspal dibedakan menjadi dua yaitu alami dan buatan. Aspal alam terbentuk secara natural dan kini sudah mulai berkurang karena eksploitasi yang berlebihan.
Untuk mensiasatinya, banyak perusahaan yang menggunakan aspal buatan dengan mengolah minyak bumi. Proses yang dilalui sangat rumit dan butuh waktu yang tidak sedikit. Bentuknya ada yang cair, emulsi, dan keras. Pemanfaatan barang tambang tersebut sangat luas karena sifatnya yang kuat dan memiliki daya rekat yang cukup tinggi.
Mengapa bahan tambang Aspal banyak digunakan untuk pembangunan jalan?. Hal ini tidak terlepas dari fungsinya yang dapat mengikat batu-batuan dengan kuat. Jadi hasil proyek tetap tahan lama meskipun dilewati oleh kendaraan besar dan terkena genangan air. Agar tidak rusak, harus diperhitungkan dengan benar seberapa besar kekuatan yang diperlukan. Semakin banyak lapisan, maka kualitasnya akan bertambah bagus.
Baca juga: Daerah Penghasil Batu bara di Indonesia
Proyek jalan terdiri dari agregat kasar dan halus. Agar tidak ada ruangan yang kosong, maka digunakan aspal untuk mengisinya. Jenis yang digunakan adalah yang cair supaya mudah masuk kedalam sela-sela bebatuan. Teknik yang diaplikasikan kini lebih modern sehingga pengaspalan dapat berjalan dengan cepat. Dibandingkan dengan proses pembetonan, cara ini lebih efektif dan memerlukan waktu yang singkat.
Meskipun hanya memiliki beberapa daerah penghasil aspal di Indonesia, namun produksinya dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri. Karena pemerintah saat ini sedang berusaha meratakan pembangunan, bahan ini sangatlah diperlukan sehingga tidak perlu melakukan impor dari negara lain. Pemanfaatannya harus dilakukan dengan bijak serta dijaga kelestariannya supaya tidak lekas punah.