Zaman Neozoikum - Sebelum kehidupan bumi yang modern seperti sekarang ini, ada masa neozoikum yang pernah dilalui. Neozoikum adalah zaman yang mempunyai corak kehidupan dan karakteristik yang berbeda dengan zaman lainnya. Ciri ciri zaman neozoikum terlihat dari munculnya kehidupan manusia.
Baca juga: Pembagian Zaman Batu
Hadirnya manusia purba inilah yang membuat neozoikum juga dikenal sebagai zaman kehidupan baru. Pada zaman tersebut, bumi sudah bisa dijadikan sebagai tempat kehidupan manusia. Nenek moyang dari manusia modern di zaman tersebut dikenal dengan nama homo sapiens.
Ciri-ciri Zaman Neozoikum Jika Dilihat dari Pembagiannya
Pada zaman neozoikum tersebut, bumi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal tersebut tentu saja karena cikal bakal manusia sudah mulai muncul. Jika dilihat dari segi ilmu geologi, neozoikum adalah masa terakhir dari masa klasik geologi.
Neozoikum dimulai sejak zaman Mesozoikum berakhir. Dimana terjadi kepunahan massal yang terjadi pada dinosaurus 54,5 juta tahun atau akhir periode kapur lalu. Para ahli geologi membagi zaman neozoikum menjadi 2 zaman yakni zaman kuarter dan zaman tersier. Masing-masing zaman, memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda. Oleh karena itu, di bawah ini akan diulas terkait dengan ciri-ciri zaman neozoikum berdasarkan pembagiannya tersebut.
1. Zaman Kwarter
Ciri ciri zaman neozoikum bisa diketahui sejak 600.000 tahun lalu. Zaman ini dikenal dengan sebutan zaman kwarter. Zaman kwarter dibedakan menjadi 2 kala yakni kala holosen atau alluvium dan kala Pleistosen atau Diluvium. Pada Kala Holosen, wilayah es di Kutub Utara mengalami penipisan. Hal inilah yang membuat permukaan air laut meningkat. Daratan rendah mulai dari Paparan Suhul dan Paparan Sunda tergenang dan menjadi laut dangkal.
Baca juga: Ciri-Ciri Zaman Mesozoikum
Ciri selanjutnya adalah dataran yang lama kelamaan semakin tinggi dan menjadi pulau besar yang ada di wilayah Nusantara. Diperkirakan Homo Sapiens atau manusia yang telah memakai otaknya mulai hidup di muka bumi. Pada masa kolosen, manusia purba mempertahankan hidupnya dan mencari makan dengan memakai peralatan bantu seperti tanduk, kayu, tulang, batu, dan sebagainya.
Pada masa Kala Plistosen, keadaan alam masih sangat labil. Dimana terdapat dua zaman yang saling bergantian yakni zaman Interglasial dan zaman Glasial. Kala ini diperkirakan terjadi pada 600.000 tahun lalu.
Sekedar informasi, zaman Glasial merupakan suatu zaman dimana lapisan es yang ada di kutub utara meluas sehingga mengakibatkan daratan Amerika Utara dan Eropa tertutup es. Sementara wilayah lain yang jauh dari bagian kutub mengalami fenomena hujan lebat dalam waktu yang lama.
Pada kala tersebut, terjadi penurunan permukaan air laut dan daratan yang semakin naik. Kondisi ini terjadi akibat adanya aktivitas gunung-gunung berapi dan pergeseran bumi yang kemudian membuat Suhul Plat dan Sunda Plat muncul. Pada masa ini, manusia purba pindah dari Asia ke Nusantara atau Indonesia.
Baca juga: Zaman Paleozoikum
2. Zaman Tersier
Ciri ciri zaman neozoikum selanjutnya bisa dilihat di zaman tersier. Zaman Tersier dibedakan menjadi beberapa masa yakni Eosen, Paleosen, Miosen, Pliosen dan Oligosen. Di zaman tersebut, reptil raksasa semakin punah. Sedangkan binatang menyusui semakin banyak jumlahnya. Mulai bermunculan makhluk primata pada zaman Paleosen. Di zaman ini, hidup hewan bernama Gigantrophus yang ukurannya lebih besar dibandingkan dengan gorila.
Bisa dilihat bahwa masing-masing masa atau kala memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Banyak sisa-sisa manusia dan hewan purba dari zaman neozoikum yang ditemukan oleh manusia modern sekarang ini. Atas dasar peninggalan purba tersebutlah para peneliti mulai menganalisis ciri ciri zaman neozoikum dan perkembangannya.