Dalam tata surya, aneka planet matahari juga merupakan salah satu bagian penting yang patut untuk dipelajari lebih dalam. Karena memancarkan panas dan cahaya ke segala elemen di alam semesta, matahari menjadi salah satu bagian penting yang tidak boleh diabaikan begitu saja. Bagi masyarakat bumi sendiri, matahari merupakan sumber energi kehidupan. Manusia membutuhkan sinar matahari dan energinya. Demikian pula dengan hewan dan tanaman yang ada di bumi.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, matahari merupakan salah satu benda luar angkasa yang dapat memancarkan energinya ke seluruh aspek di luar angkasa. Karena pancaran tersebut, planet bisa mengalami suatu reaksi, bintang bisa bersinar, serta terjadi berbagai fenomena di alam semesta. Berdasarkan apa yang dipelajari oleh ilmuan mengenai segala planet matahari, sumber energi yang dipancarkan oleh benda langit ini merupakan hasil dari reaksi fusi nuklir pada bagian inti. Pada bagian tersebut, terjadi peleburan unsur Hidrogen menjadi inti helium. Karena memiliki gravitasi yang kuat pula, terciptalah radiasi energi serta sifat elektromagnetik dari matahari.
Apabila Anda ingin mengenal lebih dekat mengenai banyak hal seputar pusat tata surya ini, berikut beberapa poin yang sebaiknya diketahui.
1. Data pengamatan terhadap matahari
Berdasarkan data yang diperoleh para ilmuwan, planet matahari memiliki jarak rata-rata dari bumi sekitar 1,496 x 108 km. Benda dengan kata sifat Surya ini memiliki kecerahan visual -26,74 serta magnitude absolute 4,83. Komponen data pengamatan lainnya terhadap matahari adalah klasifikasi spektrumnya yaitu G2V dengan metalisik Z=0,0122.
Bagaimana dengan ciri-ciri orbit dari matahari? Dari Inti Bima Sakti, orbit matahari memiliki jarak rata-rata yang sepadan dengan 26.000 tahun cahaya. Kecepatan relatifnya terhadap bintang lain di grup bintang adalah ~20 km/detik. Untuk ciri-ciri fisiknya, matahari memiliki luas permukaan 11.990 kali bumi serta massa 333.000 kali bumi. Tidak seperti bumi, gravitasi matahari lebih kuat yaitu 27,94 g. Terkait suhunya, pusatnya memiliki suhu ~1,57 x 107 K sedangkan fotosfernya memiliki suhu 5.778 K.
2. Komposisi fotosfer pada matahari
Bintang matahari berdasarkan massanya memiliki berbagai komposisi fotosfer. Unsur yang terbesar adalah hydrogen yang mengisi 69,10% seluruh komponen yang ada. Pada level di bawahnya terdapat unsur helium yang mengisi sekitar 27,70% dari keseluruhan komposisi fotosfer. Sisanya adalah unsur-unsur dalam jumlah nol koma sekian persen. Beberapa unsur tersebut antara lain adalah oksigen, karbon, silikon, besi, nitrogen, neon, belerang, dan magnesium.
3. Ciri khas dari matahari
Memahami ciri khas dari matahari ada 4 hal penting yang harus diperhatikan. Hal yang pertama adalah prominensa atau yang disebut juga dengan lidah api. Lidah api merupakan bagian dari planet matahari yang mencuat keluar permukaan dan menyerupai lidah serta terkadang berbentuk putaran atau loop. Apabila ingin melihatnya, biasanya prominensa hanya bisa dilihat menggunakan alat teleskop yang dilengkapi dengan filter. Berdasarkan data yang masuk, prominensa terbesar yang pernah tertangkap adalah prominensa dengan panjang 350 ribu km.
Komponen yang kedua adalah bintik matahari. Apabila diamati secara visual, bintik matahari ini nampak seperti noda kehitaman yang terdapat di permukaan matahari. Terciptanya bintik matahari berasal dari garis medan magnet yang kemudian menembus bagian fotosfer. Apabila memperhatikan ukurannya, bintik matahari ini tentu saja lebih besar dibandingkan dengan bumi. Selain itu, ada dua bagian penting yang perlu diketahui terkait bintik matahari. Bagian yang dimaksud adalah umbra dan penumbra.
Komponen khas yang ketiga adalah angin matahari. Efek ini tercipta akibat suatu aliran konstan yang berasal dari partikel pada bagian atmosfer matahari. Partikel ini memiliki kecepatan yang sangat tinggi dan bergerak keluar ke seluruh sistem tata surya. Berdasarkan kecepatannya ada dua 2 klasifikasi kecepatan pada angin matahari. Jenis yang pertama adalah angin matahari dengan kecepatan 400 km/s dan yang kedua adalah angin matahari dengan kecepatan 500 km/s.
Ada angin matahari tentu saja ada badai matahari. Fenomena ini terjadi apabila suatu ketika terjadi pelepasan energi magnetic dari atmosfer matahari secara tiba-tiba. Apabila dihitung, total energi yang dilepaskan ketika hal ini terjadi setara dengan jutaan bum hydrogen berukuran 100 megaton. Lalu, apa efek dari badai matahari ini? Ada resiko radiasi yang dampaknya bisa terjadi pada aktivitas satelit, astronot, pesawat, serta sistem telekomunikasi yang ada di bumi.
4. Karakteristik bagian matahari
Apabila mempelajari karakteristik planet matahari ada 6 bagian penting yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Keenam bagian tersebut adalah inti, zona radiatif, zona konventif, fotosfer, atmosfer, dan medan magnet. Masing-masing bagian tersebut memiliki karakteristik tersendiri.
Demikian ulasan mengenai planet matahari yang bisa Anda jadikan sebagai pengetahuan tambahan seputar tata surya. Uniknya, ada planet yang nampak seperti matahari dengan karakteristik merah menyala seperti matahari yaitu Mars dan Jupiter. Hanya saja, planet tersebut tidak memancarkan energi seperti halnya matahari.