Berbicara mengenai bumi memang tiada habisnya, tetapi pernahkah kamu tahu bagaimana sebenarnya pandangan geologist terhadap Bumi?. Ya, pembahasan kali ini masih membahas tentang bumi lebih khususnya pada struktur bumi dari sudut pandang ilmu geologi. Semoga pencerahan di bawah ini dapat meningkatkan pemahaman kamu mengenai struktur bumi yang kita huni saat ini. Mari kita mulai !!.
Informasi tentang struktur bumi beserta komposisinya banyak didapat dari analisis gelombang gempa bumi yaitu gelombang primer (P) dan gelombang sekunder (S). Gelombang primer perambatannya lebih cepat, sedangkan gelombang sekunder perambatannya lebih lambat.
Ketika gelombang seismik bergerak dari satu medium ke medium lain yang berbeda tingkat elastisitasnya seperti antara lapisan-lapisan penyusun bumi, maka jejak gelombang seismik tersebut berubah secara tiba-tiba. Kecepatan gelombang seismik juga mengalami perubahan karena perjalanan gelombang pada individu lapisan-lapisan interior bumi.
Para ahli seismologi telah menentukan bahwa gelombang seismik yang menembus lapisan interior bumi kecepatannya meningkat sejalan dengan kedalaman, artinya bagian yang lebih dalam perjalanan gelombang-mukanya lebih cepat dibanding yang dangkal dan kebanyakan kurva gelombang-mukanya kembali ke arah permukaan bumi.
Dengan menggunakan bantuan alat-alat teknologi tinggi seperti seismograf, para ahli seismologi dapat memperkirakan densitas, ketebalan, komposisi, struktur, maupun kondisi fisik masing-masing lapisan bumi. Berdasarkan hal inilah kita mempelajari bahwa bumi disusun oleh tiga lapisan-lapisan utama memusat, yaitu dimulai dari bagian paling luar yaitu kerak yang tipis hingga bagian paling dalam yaitu inti pusat (core).
Mason, 1958 menyatakan bahwa berdasarkan rekaman seismograf komposisi maupun struktur bumi adalah heterogen. Keheterogenan ini tidak tersebar secara acak melainkan sistematis, sehingga lapisan dalam bumi dapat dipisahkan menjadi 3 zona utama (kerak-mantel-inti) berdasarkan diskontinuitas grafis.
Diskontinuitas pertama dinamai sesuai dengan nama ahli seismologi asal Kroasia Andrija Mohorovicic (1990) disebut the Mohorovicic Discontinuity yaitu memisahkan antara kerak bumi dengan mantel bumi. Sedangkan diskontinuitas kedua disebut the Wiechert-Gutenberg Discontinuity memisahkan antara inti dengan mantel bumi.
Gambar sebelah kiri memperlihatkan perilaku gelombang seismik waktu menembus interior bumi beserta skala kedalaman masing-masing lapisan utama penyusun bumi. Sedangkan gambar di sebelah kanannya memperlihatkan lapisan dalam bumi, terdiri dari 3 lapisan utama memusat.
Apakah sampai pada penjelasan ini kamu sudah paham bagaimana sebenarnya struktur bumi bisa diketahui oleh para ahli?. Baiklah, mari kita lanjutkan!.
Densitas kerak bumi menunjukkan nilai kurang dari 4 gram/cm3, mantel bumi antara 4-6 gram/cm3, inti bumi sebelah luar berupa cairan kental mempunyai densitas antara 6-10 gram/cm3, serta inti bumi sebelah dalam merupakan bahan padat mempunyai berat jenis lebih dari 10 gram/cm3.
Secara umum Mason, 1985 juga membagi struktur bumi berdasarkan ciri-ciri utama kimia dan fisika ke dalam atmosfer, biosfer, hidrosfer, inti, mantel, dan kerak bumi. Mantel sendiri dibagi menjadi mantel atas disusun oleh unsur besi dan nikel serta mantel bawah disusun oleh peridotit dan dunit.
Inti bumi mempunyai jari-jari 3486 kilometer dan dipercaya bersuhu lebih dari 7600 C dibagi menjadi inti bumi dalam dan inti bumi luar. Inti bagian dalam digambarkan sebagai keadaan padat, sedangkan inti bagian luar sebagai leburan kental.
Demikianlah sobat, sekilas informasi mengenai Struktur Bumi. Kami berharap postingan ini dapat bermanfaat untuk kamu. Sampai jumpa pada artikel terupdate berikutnya.