Petir terbentuk akibat adanya perbedaan muatan listrik. Ketika perbedaan muatan cukup besar maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) ke udara. Petir adalah peristiwa keluarnya tegangan listrik tinggi secara mendadak, yang dapat terjadi di dalam awan, antar awan, ataupun antara awan dan tanah. Secara global, rata-rata terjadi sekitar 40 sampai 50 kilatan petir setiap detiknya, atau hampir 1,4 miliar kilatan per tahun. Ini sudah tentu merupakan suatu muatan listrik yang kuat dan mematikan.
Baca juga : Susunan Lapisan Atmosfer Bumi
Pada tahun 1997, NASA dan Japan Aerospace Exploration Agency meluncurkan "Tropical Rainfall Measuring Mission" yaitu sebuah satelit untuk mempelajari curah hujan dan fenomena atmosfer. Selain mempelajari curah hujan dan fenomena atmosfer, satelit tersebut juga melakukan sensor untuk memantau frekuensi dan distribusi geografis petir di atmosfer bumi. Data dari sensor mengungkapkan bahwa setiap tahunnya bumi menghasilkan sekitar 44 kilatan petir per detik, dengan maksimum sekitar 55 kilatan per detik selama musim panas boreal dan minimum sekitar 35 kilatan per detik pada musim panas selatan.
Beberapa data awal dari satelit tersebut digunakan untuk membuat peta global aktivitas petir. Peta ini mengungkap bahwa distribusi geografis petir terjadi tidak seragam di Bumi. Umumnya kilatan petir tertinggi berada di daerah tropis atau khatulistiwa dan semakin kearah utara atau selatan semakin menurun. Namun, ada beberapa daerah yang jauh dari khatulistiwa tetapi memiliki jumlah kilatan petir yang luar biasa.
Dengan menggunakan data petir selama 16 tahun, peneliti mampu memantau kegiatan petir yang intens terjadi di bumi pada resolusi 0,1 derajat. Pemantauan ini menghasilkan distribusi global aktivitas petir ke dalam fokus yang sangat jelas. Peneliti mampu mengidentifikasi dan memberi peringkat daerah/hotspot yang menghasilkan jumlah petir terbesar selama periode pengamatan 1998-2013. Laporan rinci hasil penelitian mereka diterbitkan dalam buletin "American Meteorological Society".
Baca juga : Komposisi Gas Penyusun Atmosfer Bumi
Sebuah hotspot kecil di bagian utara Amerika Selatan menempati rekor tertinggi penghasil petir terbanyak di dunia. Hotspot petirnya terletak di ujung selatan Danau Maracaibo, sebuah teluk payau di barat laut Venezuela. Daerah ini memiliki tingkat kepadatan kilatan 232,52. Itu berarti bahwa daerah ini mengalami rata-rata 232,52 kilatan per kilometer persegi per tahun.
Gambar ilustrasi petir dan 10 daerah penghasil petir terbanyak di dunia. |
Peringkat kedua ditempati oleh hotspot Kabare di Republik Demokratik Kongo dengan tingkat kepadatan kilatan 205,31. Dan Peringkat ketiga berada di hotspot Kampene juga masih di Republik Demokratik Kongo dengan tingkat kepadatan kilatan 176,71. Lihat gambar diatas untuk mengetahui 10 daerah/hotspot penghasil petir terbanyak di dunia. Jadi apabila ada yang mengatakan daerah Bogor ataupun Depok yang memegang rekor petir terbanyak di dunia, no comment dech..!!
Referensi: Albrecht, R., S. Goodman, D. Buechler, R. Blakeslee, and H. Christian, 2016: Where are the lightning hotspots on Earth? Bull. Amer. Meteor. Soc. doi :10.1175/BAMS-D-14-00193.1, in press.