Perusahaan-perusahaan tersebut harus meninggalkan peralatan dan mengosongkan area operasional mereka, dan perusahaan milik negara yang baru dibuat yaitu "Zimbabwe Consolidated Diamond Co" akan mengambil alih semua operasional perusahaan-perusahaan tersebut.
Keputusan pemerintah ini mendapat penolakan oleh enam perusahaan tambang intan, termasuk Anjin Investasi, Diamond Mining Co, Jinan Mining Ltd, Kusena Diamonds, Marange Resources Ltd, dan Mbada Diamonds yang tidak terima atas nasionalisasi aset mereka.
Menteri Pertambangan Walter Chidhakwa mengatakan perusahaan-perusahaan swasta yang terkena aturan tersebut, yang meliputi perusahaan-perusahaan Cina dan Rusia, harus bernegosiasi membentuk "joint ventures" dengan perusahaan tambang negara. Ia juga mengatakan perusahaan-perusahaan tersebut memiliki waktu 90 hari untuk segera mengosongkan lokasi penambangan.
Gambar intan deposit aluvial (placer). |
Namun negara ini telah praktis kehabisan permata dari deposit aluvial, sedangkan para penambang lokal telah menegaskan bahwa mereka tidak memiliki keahlian untuk mencari deposit baru yang berada di bawah permukaan.
Tahun lalu, pemerintah Zimbabwe memutuskan untuk menggabungkan (merger) semua perusahaan pertambangan intan dengan tujuan untuk membawa transparansi dan akuntabilitas di sektor pertambangan. Penggabungan (merger) ini seharusnya dapat mengaktifkan penambang skala kecil dan menengah untuk dapat menambang kimberlit, walaupun membutuhkan modal yang besar.
Sumber: Independent Zimbabwe Report (February 22, 2016).