Supriatna, Hakim dan Apandi (1995) dalam penelitiannya menyatakan bahwa batuan ultramafik di Pulau Waigeo dibentuk kurang lebih 148 juta tahun yang lalu atau berumur Jura. Sedangkan Simanjuntak, 1995 (dalam Gierge, 1998) menyatakan bahwa Formasi Batuan Ultramafik (Jum) ini merupakan produk dari pemekaran lantai samudera Atlantik (sea floor spreading) yang terbentuk selama proses pemisahan Papua dari Benua Australia (Perm – Trias) dan bergerak ke arah utara hingga menumbuk Lempeng Pasifik pada Miosen Akhir.
Peta geologi waigeo (kompilasi). |
Sejarah ketektonikan Pulau Waigeo diawali oleh pemekaran (spreading) Samudera Pasifik pada Akhir Jura. Pemekaran tersebut dibarengi oleh pembentukan laut dalam yang mengakumulasi endapan laut dalam Formasi Tanjung Bomas. Selama proses itu berlanjut banyak sesar geser terbentuk dan gejala itu mengakibatkan pelengseran yang selanjutnya membentuk endapan rombakan Formasi Lamlam.
Pada Akhir Kapur, Benua Australia bergerak ke utara dan membentuk busur kepulauan yang beralaskan batuan ofiolit hasil penunjaman supra. Kegiatan itu membentuk Formasi Rumai yang sebagian terbentuk di bawah permukaan air dan kegiatan itu mencapai puncaknya antara Eosen dan Miosen. Setelah busur kepulauan terbentuk.
Formasi Waigeo berkembang di sekitar kepulauan itu mulai dari Miosen Awal hingga Miosen Akhir. Formasi ini terbentuk bersama-sama dengan yang membentuk gamping klastika Formasi Puri. Sedangkan Formasi Yeben yang mengandung fragmen kuarsa diduga berasal dari benua Australia di sebelah selatan. Pembentukan satuan itu diduga menyelingi pengendapan kawasan batugamping di barat daya kepulauan tersebut. Pengangkatan yang terjadi di pulau tersebut diikuti oleh pengikisan yang hasilnya membentuk endapan aluvium dan terumbu di beberapa tempat. (Referensi: S.Supriatna, et, all, 1995, Peta Geologi Lembar Waigeo, Badan Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung).